Ahmad Syaifuddin || BLC TELKOM

"Diantara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu yang paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki gunung. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi"

About Me

Ads Here

Wednesday, 14 June 2017

Introducing About GIT and VCS

Assalamualaikaum gimana kabar temen-temen semoga baik. Dan kali ini saya akan sedikit Sharing Ilmu saya tentang VCS dan GIT

A. Pengertian
Sebalum kita belajar jauh tentang Materi GIT kita harus kenal dulu dengan yang namanya VCS (Version Control System). Apa itu VCS? adalah Sebuah sistem yang mencatat setiap perubahan terhadap sebuah berkas atau kumpulan berkas sehingga pada suatu saat anda dapat kembali kepada salah satu versi dari berkas tersebut. Jika dianalogikan seperti ini : misal kita belajar coding/buat Aplikasi, nah kita pasti akan mengedit-edit codingan itu contohnya kalian hari ini menambahkan sesuatu di project kalian kemudian disimpan, hari keduanya kalian nambahkan lagi sesuatu di project kalian lagi lalu disimpan, kalian melakukan itu secara terus menerus. Nah VCS ini yang nantinya akan menyimpan setiap perubahan yang kalian lakukan. Nah kemudian apa itu GIT? Git adalah version control system yang digunakan para developer untuk mengembangkan software secara bersama-bersama. Fungsi utama git yaitu mengatur versi dari source code program anda dengan mengasih tanda baris dan code mana yang ditambah atau diganti

B. Latar Belakang
Memudahkan seseorang dalam melakukan editing dalam suattu project.

C. Tujuan
  • Mempermudah membedakan perbedaan yang satu dengan yang lainnya.
  • Mampu mengembangkan Project dengan GIT.
  • Mengatur versi dari source kode pemrograman.
  • Mengenal apa itu VCS dan GIT.
  • Memahami cara kerja VCS dan GIT.

D. Durasi
    1 jam 30 mnt

E. Tahap Pembahasan

Dalam VCS itu terbagi manjadi dua yaitu Versi Control terpusat dan Versi Control Terdistribusi.

Terpusat vs Terdistribusi

Banyak orang mungkin melakukan pengontrolan versi dengan menyalin berkas-berkas pada direktori yang berbeda. Cara ini sangat sederhana, namun cenderung rentan terhadap kesalahan. Oleh karena itulah sistem database versi diciptakan.
Version Control Lokal
Version Control Lokal Kelemahan dari sistem ini adalah pengembang perlu melakukan kolaborasi dengan pengembang pada sistem lainnya. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibangunlah Centralized Version Control System (CVCSs).
Version Control Terpusat
Version Control Terpusat Sistem seperti ini memiliki beberapa kelebihan, terutama jika dibandingkan dengan VCS lokal. Misalnya, setiap orang pada tingkat tertentu mengetahui apa yang orang lain lakukan pada proyek. Administrator memiliki kendali yang mantap atas siapa yang dapat melakukan apa; dan adalah jauh lebih mudah untuk mengelola sebuah CVCS dibandingkan menangani database lokal pada setiap client.
Walau demikian, sistem dengan tatanan seperti ini memiliki kelemahan serius. Kelemahan nyata yang direpresesntasikan oleh sistem dengan server terpusat. Jika server mati untuk beberapa jam, maka tidak ada seorangpun yang bisa berkolaborasi atau menyimpan perubahan terhadap apa yang mereka telah kerjakan.
Jika harddisk yang menyimpan basisdata mengalami kerusakan, dan salinan yang beran belum tersimpan, anda akan kehilangan setiap perubahan dari proyek kecuali snapshot yang dimiliki oleh setiap kolaborator pada komputernya masing-masing. VCS lokal juga mengalami nasib yang sama jika anda menyimpan seluruh history perubahan proyek pada satu tempat, anda mempunyai resiko kehilangan semuanya.
Version Control Terdistribusi
Version Control Terdistribusi Lain halnya dengan DVCS (Distributed Version Control System) seperti Git, Mercurial, Bazaar atau Darcs. Klien tidak hanya melakukan checkout untuk snapshot terakhir setiap berkas, namun klien memiliki salinan penuh dari repositori tersebut.
Jadi, jika server mati, dan sistem berkolaborasi melalui server tersebut, maka klien manapun dapat mengirimkan salinan repositori tersebut kembali ke server. Setiap checkout pada DVCS merupakan sebuah backup dari keseluruhan data.

Sejarah Singkat Git

Dari yang pernah saya baca, Git dikembangkan karena kebutuhan pengembangan kernel Linux. Sebelum menggunakan Git, pengembangan kernel Linux menggunakan DVCS (Distributed Version Control System) proprietary yang bernama BitKeeper, itu dimulai pada tahun 2002 hingga 2005.
Pada tahun 2005, hubungan antara komunitas pengembang Kernel Linux dan perusahaan komersil pembuat BitKeeper menjadi kurang baik, membuat status free-of-charge dicabut. Ini membuat komunitas pengembang Linux (dan terutama Linus Torvalds, pembuat Linux) akhirnya mengembangkan sendiri peralatan berdasarkan beberapa halyang dipelajari saat menggunakan BitKeeper. Beberapa tujuan sistem baru tersebut dibuat antara lain :
  • Kecepatan
  • Desain sederhana
  • Dukungan penuh untuk pengembangan non-linear (ribuan cabang secara paralel)
  • Terdistribusi secara penuh
  • Dapat menangani proyek skala besar seperti Kernel Linux secara efisien (kecepatan dan ukuran data)
F. Kesimpulan
Dengan menggunakan GIT kita bisa mengembangkan software-software melalui VCS.

No comments:

Post a Comment